Rabu, 26 September 2012

say NO to all forms of INJUSTICE for women !!!

     Bekerja merupakan salah satu hal yang dilakukan oleh setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pada saat ini, segala bidang pekerjaan dapat terbuka bagi laki-laki maupun perempuan. Beberapa bidang pekerjaan yang kebanyakan dilakukan oleh pria saat dulu, sekarang sudah dapat dilakukan oleh kebanyakan wanita, seperti satpam, supir busway, pilot, polisi, manager, atlet angkat besi, dan lainnya. Perempuan masa kini sudah lebih berani untuk menunjukkan kemampuannya di segala bidang, mereka tidak ingin hanya dipandang sebelah mata oleh pria. Oleh karena itu, tidak sedikit perusahaan ataupun bidang pekerjaan lainnya yang memiliki perempuan sebagai pekerjanya. 
     Meskipun sudah banyak bidang pekerjaan yang dapat dilakukan oleh perempuan tidak berarti para perempuan merasa sejahtera dengan pekerjaan mereka masing-masing. Dalam melakukan pekerjaannya pun terkadang perempuan masih diperlakukan tidak adil. Sebagai contoh, perempuan yang sedang hamil dan sedang bekerja pada sebuah perusahaan. Berdasarkan UU  Tenaga Kerja Nomor 13 tahun 2003 yang berisi tentang memberikan hak cuti selama 3 bulan kepada karyawan yang melahirkan, tetapi jika kita lihat kenyataannya ada perusahaan yang secara tidak langsung tetap membiarkan karyawannya yang hamil maupun setelah melahirkan tetap masuk kerja dan jika tidak masuk kerja maka perusahaan biasanya akan memotong biaya transport mereka, dan lainnya. Hal tersebut yang pada akhirnya membuat kebanyakan perempuan terkadang tetap berjuang untuk mendapatkan biaya dengan tetap masuk kerja meskipun mereka sedang hamil besar dan harus memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka yang baru lahir. 
     Ketidakadilan lainnya yang juga dirasakan para pekerja perempuan lainnya adalah pelecehan seksual (sexual harassment). Pelecehan seksual ini biasanya banyak dialami oleh para pekerja perempuan yang memiliki jabatan pekerjaan yang biasa saja atau dalam kata lain sebagai karyawan biasa. Biasanya pelecehan seksual ini dilakukan oleh kebanyakan pria dan yang memiliki jabatan lebih tinggi daripada jabatan korban pelecehan tersebut. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan kekuasaan mereka dan bagi kebanyakan perempuan mereka terkadang tidak dapat melakukan apapun atau menolak perlakuan tersebut. Mereka merasa diancam dikeluarkan kalau menolak ataupun melaporkannya. Kebanyakan dari korban tersebut takut dan sulit mencari pekerjaan baru karena nama mereka telah dicemarkan oleh si pelaku. Di dalam UU Tenaga Kerja Nomor 13 tahun 2003 pasal 86 ayat 1 menyatakan bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan hukum atas moral dan kesusilaan, pasal 294 ayat 2 KUHP juga menyatakan bahwa setiap pelaku pelecehan terhadap bawahannya akan diancam pidana penjara selama 7 tahun. 
     Semua bentuk ketidakadilan di Indonesia memang sudah diatur dalam undang-undang yang ada dan sanksi pun sudah jelas. Tetapi peraturan-peraturan tersebut tidaklah cukup untuk membuat para pelaku merasa jera. Masih banyak bentuk-bentuk pelecehan yang terjadi tetapi tidak dapat ditindaklanjuti dan banyak juga aturan-aturan perusahaan yang tidak mengikuti aturan-aturan hukum yang berlaku. Di Indonesia, tindak pelecehan maupun bentuk ketidakadilan terhadap banyak pekerja khususnya perempuan masih banyak dilakukan tetapi sulit untuk menindaklanjutinya meskipun sudah ada pasal-pasal yang mengaturnya.  Oleh karena itu, sebagai perempuan baiklah kita bersikap tegas dan pandai dalam mengatasi segala bentuk ketidakadilan dan pelecehan yang ada. 

Until there's a public commitment, and action to back that commitment, a policy is only words on paper....

Rabu, 19 September 2012

Getting married...

     Pernikahan merupakan tujuan akhir yang hendak dicapai dari sebuah hubungan pacaran...Keputusan untuk menikah bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan apalagi setiap orang menginginkan pernikahan yang hanya dilakukan sekali seumur hidup. Banyak sekali hal yang menjadi pertimbangan bagi setiap pasangan yang ingin menikah. "Apakah dia jodoh saya?", "Apakah dia pasangan yang tepat bagi saya?", "Apakah saya memang sudah siap untuk menikah dengan dia?", dan "Apakah kami sudah cukup saling mengenal?", pertanyaan-pertanyaan tersebut yang seringkali terlintas di pikiran kita ketika kita hendak memutuskan untuk melangkah ke dalam sebuah hubungan yang lebih serius. 
     Kehidupan berpacaran dan kehidupan berumah tangga seringkali terlihat sangat berbeda. Sikap pasangan kepada kita pun terkadang akan berbeda ketika sudah menikah. Mungkin sebelum memutuskan untuk menikah kita berpikir bahwa kita sangat cocok dengan pasangan kita dan memiliki banyak persamaan dengan pasangan tetapi setelah menikah justru malah kita baru menyadari banyak sekali perbedaan ketika sudah menjalani hidup berumah tangga. Ketika merasakan adanya perbedaan sikap tersebut maka seringkali banyak pasangan yang akhirnya memutuskan untuk bercerai meskipun mereka sudah memiliki anak dan sudah menikah selama bertahun-tahun. Situasi berpacaran yang seringkali hanya memberikan suatu pengalaman yang menyenangkan terkadang membuat setiap pasangan tidak akan mampu bertahan lama dalam pernikahan. 
     Masa berpacaran seharusnya dijadikan sebagai ajang perkenalan dengan pasangan kita. Pada masa pacaran jadilah diri anda sendiri dan jangan pernah menutupi keburukan yang anda miliki. Ketika anda dan pasangan anda tidak dapat berperilaku sebagai diri sendiri maka anda tidak akan pernah tahu apakah anda benar-benar pasangan yang cocok dan pasangan yang benar-benar saling memahami satu sama lain. Oleh karena itu, manfaatkanlah masa berpacaran dengan baik untuk mengenal kepribadian masing-masing dan belajar menemukan perbedaan satu sama lain agar anda dapat memutuskan apakah anda ingin melanjutkan hubungan anda dengan pasangan anda ke jenjang pernikahan atau anda harus mengakhiri hubungan tersebut.... 

“A great marriage is not when the 'perfect couple' comes together. It is when an imperfect couple learns to enjoy their differences.”  
-Dave Meurer-

Rabu, 12 September 2012

Cantik itu alami

     Kecantikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan dan kecantikan itu selalu diidentikkan dengan wanita yang memiliki fisik yang sempurna. Wanita cantik di mata laki-laki biasanya memiliki wajah yang rupawan, memiliki tinggi badan dan berat badan yang ideal, kulitnya putih dan cerah, memiliki senyuman yang indah, bentuk wajah yang indah, mata yang indah, bibir yang menawan, rambut yang indah, dan berpenampilan menarik. Kebanyakan pria akan mengatakan wanita itu cantik jika secara fisik wanita tersebut terlihat menarik meskipun memang belum tentu kecantikan fisik yang mereka miliki dapat mewakili apa yang tidak dapat terlihat dari luar, yaitu inner beauty.
     Menurut saya, jika seorang wanita memiliki hati dan sikap yang baik maka jika kebaikan itu terpancar ke luar dirinya maka wanita itu akan terlihat lebih memikat daripada wanita yang hanya memiliki kecantikan fisik yang luar biasa tetapi tidak memiliki hati dan sikap yang baik. Tidak sedikit juga pria yang melihat kecantikan wanita itu dari dalam hatinya. Untuk itu, bagi para wanita jangan pernah merasa diri kalian tidak cantik karena setiap wanita itu cantik. Kecantikan itu akan dapat terlihat sempurna jika kecantikan itu berasal dari dalam hati anda. Jadi, jangan pusing-pusing untuk mengeluarkan biaya banyak untuk melakukan operasi kecantikan bagi diri anda karena kecantikan fisik itu tidak akan berharga dan tidak akan menetap lama dalam hidup anda jika anda tidak memiliki sikap dan hati yang baik. :D

Senin, 03 September 2012

Multiple roles????... Why not ...

     Dalam era globalisasi ini, peran wanita mulai mengalami perkembangan. Wanita tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga saja tetapi juga dapat berperan sesuai dengan profesi pekerjaan masing-masing. Banyak tuntutan kewajiban yang harus dilakukan oleh wanita dalam kehidupannya ketika ia harus menjadi seorang pegawai di kantornya, sebagai seorang istri bagi suaminya, seorang ibu bagi anak-anaknya, seorang anak bagi orangtuanya, seorang menantu bagi mertuanya, seorang teman bagi teman-temannya, seorang pendongeng bagi anak-anaknya, seorang guru bagi anak-anaknya ketika dirumah, seorang mertua bagi menantunya, dan sampai akhirnya menjadi seorang nenek bagi cucu-cucunya. Semua peran tersebut akan selalu dihadapi oleh setiap wanita. Peran tersebut dapat dilakukan oleh setiap wanita dengan baik jika ia memiliki kemampuan untuk dapat melakukan management waktu yang baik dan selalu mendapatkan social support dari suami maupun orang-orang disekitarnya.
     Wanita memiliki kemampuan untuk dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus (multitasking), misalnya sering kita lihat kebanyakan ibu-ibu dapat menyetrika sambil menonton TV atau bahkan banyak wanita yang ketika melakukan pekerjaannya mereka melakukannya sambil makan dan bercerita dengan temannya. Ada wanita yang dapat memainkan perannya dengan profesional, misalnya ketika ia berada di tempat kerjanya ia bertindak sebagai pegawai tetapi ketika ia berada di rumah, ia harus melepaskan segala macam atributnya sebagai seorang pegawai dan berperan sebagai ibu dan istri bagi keluarganya, dan bahkan ketika ia bertemu dengan orangtuanya atau mertuanya ia harus bersikap sebagai seorang anak. Tidak gampang tentunya untuk dapat profesional dalam memainkan setiap peran-peran tersebut. Tetapi sering juga ditemukan banyak wanita yang tidak profesional dalam memainkan perannya sehingga ia menimbulkan banyak masalah dimana-mana. Sebagai contoh, ketika ia mendapatkan masalah di kantornya, ia membawa masalah itu ke rumahnya dan tidak jarang berimbas pada anaknya, anak atau suami dijadikan pelampiasan amarahnya sehingga menimbulkan masalah baru di rumah. Masalah-masalah tersebut yang akhirnya menjadi awal dari pertikaian, perceraian, KDRT, dan lain-lain.
     Beruntunglah, kita yang dilahirkan sebagai seorang wanita karena tidak gampang menjadi seorang wanita, tidak mudah untuk memainkan begitu banyak peran dalam hidup sehari-hari. Jika kita sebagai wanita tidak memiliki dukungan dan kemampuan dalam management waktu yang baik maka kita akan menjadi stres, depresi, dan kelemahan fisik. Dan, beruntunglah setiap anak dan setiap suami karena kalian memiliki wanita hebat yang selalu ikhlas dan setia melayani kebutuhan anda, karena tanpa adanya seorang wanita yang berperan dalam hidup anda, mungkin anda tidak akan menjadi seperti diri anda saat ini. Oleh karena itu, sayangi dan hargailah wanita yang ada dalam kehidupan anda karena wanita ada bukan untuk dianiaya atau disia-siakan tapi untuk dilindungi dan dihormati. :D