Hamil dan melahirkan merupakan bagian dari kehidupan wanita. Kedua hal
tersebut tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sebagai seorang wanita.
Ketika wanita hamil, melahirkan, dan memiliki anak maka kehidupan mereka
akan sangat berbeda. Tanggung jawab yang harus dipikul oleh setiap
pasangan suami istri setelah memiliki anak juga semakin banyak.
Kehidupan pernikahan pun akan semakin berbeda bila dibandingkan dengan
kehidupan awal pernikahan. Tidak sedikit pasangan suami istri yang dapat
menangani masalah-masalah yang timbul setelah mereka memiliki anak,
seperti halnya dalam hal keuangan dan merawat anak mereka. Tetapi banyak
juga pasangan suami istri yang justru merasa lebih baik dalam menjalani
kehidupan rumah tangga mereka setelah memiliki anak. Bagi beberapa
wanita, memiliki anak merupakan hal yang sangat menyenangkan dan membuat
diri mereka merasa menjadi wanita seutuhnya. Beberapa wanita lainnya
justru beranggapan bahwa memiliki anak hanya akan membuat penampilan
mereka menjadi tidak cantik lagi atau bahkan sudah tidak kencang lagi.
Perubahan fisik yang dialami oleh wanita setelah melahirkan memang tidak
dapat dipungkiri. Keadaan emosional pun juga tampak berbeda ketika
seorang wanita mulai memerankan perannya sebagai seorang ibu. Ketakutan
akan perubahan fisik pasca melahirkan ini terkadang yang membuat para
wanita akhirnya terkadang berpikir untuk tidak ingin hamil atau tidak
mau menyusui anaknya karena takut payudara mereka akan jelek dan tubuh
mereka tidak menarik lagi bagi suaminya. Ketakutan akan kehilangan
pekerjaan karena performa kerja yang menurun dikarenakan mengurus anak
pun juga menjadi salah satu faktor para wanita tidak ingin memiliki
anak. Bahkan terkadang para suami suka melarang istrinya untuk bekerja
demi mengurus anak mereka, hal tersebut juga dapat menjadi faktor wanita
untuk memutuskan tidak memiliki anak karena takut karirnya akan
terhambat atau terhenti dan yang membuat mereka juga akan berpikir untuk
melakukan aborsi dengan anggapan anak akan menjadi penghalang bagi
karir mereka, atau bahkan ketika anak itu lahir mungkin saja bagi wanita
yang sangat mencintai karirnya dapat membuang anaknya atau
menelantarkannya.
Dari beberapa uraian diatas, dapat dikatakan bahwa wanita tidak dapat memungkiri kodratnya untuk hamil dan melahirkan. Wanita pun juga tidak boleh menjadi merasa terbatasi karirnya karena peran mereka sebagai seorang ibu dan janganlah mereka menjadi menganggap anak sebagai penghalang bagi karir mereka dan pemicu permasalahan rumah tangga mereka. Mereka masih dapat berkarir dengan baik meskipun memiliki anak jika mereka memang memiliki kemauan untuk berkarir bagus, bekerja keras untuk menghidupi anaknya, dan menyadari bahwa anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga dan dipelihara dengan baik.Lakukanlah persiapan yang matang ketika memulai hidup berumah tangga sehingga ketika memiliki anak mereka pun dapat bekerja sama dalam peran dan tanggung jawab sebagai orangtua sehingga tidak perlu lagi adanya pertengkaran mengenai mengurus anak. Dan bagi para suami pun juga hendaknya dapat mengetahui bagaimana ia harus bersikap dalam memahami emosi istri ketika istri mereka sedang hamil. Jadi, sangat diperlukan adanya kesadaran dan penerimaan diri akan kodrat sebagai wanita, kerja sama dengan pasangan dalam mengurus anak, dan adanya sikap saling mendukung satu sama lain agar anak pun dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik kedepannya.
Dari beberapa uraian diatas, dapat dikatakan bahwa wanita tidak dapat memungkiri kodratnya untuk hamil dan melahirkan. Wanita pun juga tidak boleh menjadi merasa terbatasi karirnya karena peran mereka sebagai seorang ibu dan janganlah mereka menjadi menganggap anak sebagai penghalang bagi karir mereka dan pemicu permasalahan rumah tangga mereka. Mereka masih dapat berkarir dengan baik meskipun memiliki anak jika mereka memang memiliki kemauan untuk berkarir bagus, bekerja keras untuk menghidupi anaknya, dan menyadari bahwa anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga dan dipelihara dengan baik.Lakukanlah persiapan yang matang ketika memulai hidup berumah tangga sehingga ketika memiliki anak mereka pun dapat bekerja sama dalam peran dan tanggung jawab sebagai orangtua sehingga tidak perlu lagi adanya pertengkaran mengenai mengurus anak. Dan bagi para suami pun juga hendaknya dapat mengetahui bagaimana ia harus bersikap dalam memahami emosi istri ketika istri mereka sedang hamil. Jadi, sangat diperlukan adanya kesadaran dan penerimaan diri akan kodrat sebagai wanita, kerja sama dengan pasangan dalam mengurus anak, dan adanya sikap saling mendukung satu sama lain agar anak pun dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar